Senin, 10 November 2014

Gadis belia bugil hot menggoda






Cewek cantik berambut pirang telanjang Hot







Foto model hot pose bugil







panah asmara cewek bugil hot di hutan







Cerita Ngentot Terbaru Dokter Dengan Pasien Hot yang Montok

Dewasa Ngentot Terbaru Dokter Dengan Pasien Hot Montok 

http://asian-sex.blogspot.com/2013/05/ngentot-terbaru-dokter-dengan-pasien.html



Telah masuk toh. ketiga saya buka praktek disini seluruhnya jalan biasa-biasa saja layaknya layaknya praktek dokterr umum yang lain. pasien beragam usia serta status sosialnya. biasanya datang ke area praktekku dengan keluhan yang juga tidak ada yang istimewa. flu, radang tenggorokan, sakit perut, maag, masalah pencernaan, dan lain-lain.

akupun tidak ada problem jalinan dengan beberapa pasien. biasanya mereka senang atas hasil diagnosisku, apalagi beberapa besar pasien adalah pasien “langganan”, berarti mereka telah berkali-kali konsultasi kepadaku perihal kesehatannya. serta, saat saya iseng memeriksa file-file pasien, saya baru mengerti bahwa 70 persen pasienku yaitu ibu-ibu muda yang berusia antar 20 - 30 th.. tak tahu mengapa saya kurang tahu.

“mungkin dokter ganteng serta baik hati” kata nia, suster yang sepanjang ini membantuku.

“ah anda. dapat aja”

“bener dok” timpal tuti, yang bertugas mengurus administrasi praktekku.

oh ya, sehari-hari saya dibantu oleh ke-2 wanita itu. mereka seluruh telah menikah. saya juga telah menikah serta mempunyai satu anak lelaki usia 2 th.. umurku saat ini menyambut 30 th..

saya juga berdasar teguh pada sumpah serta norma dokter saat menangani beberapa pasien. penuh perhatian mendengarkan keluhan mereka, juga saya tidak “pelit waktu”. barangkali factor inilah yang bikin beberapa ibu muda itu datang ke tempatku. di antara mereka apalagi tidak mengeluhkan perihal penyakitnya saja, namun juga tentang kehidupan tempat tinggal tangganya, hubungannya dengan suaminya. saya menanggapinya dengan profesional, tidak pingin melibatkan dengan pribadi, dikarenakan saya menyukai isteriku.

seluruhnya jalan layaknya biasa, lumrah, hingga satu hari datang ny. syeni ke meja praktekku..

kuakui wanita muda ini memanglah cantik serta seksi. berkulit kuning bersih, layaknya biasanya wanita keturunan tiong-hwa, parasnya serupa bintang film hongkong yang saya lupa namanya, langsing, lumayan tinggi, serta …. inilah yang mencolok : dadanya demikian menonjol ke depan, membulat tegak, terlebih sore ini dia kenakan blouse bahan kaos yang ketat bergaris horsontal kecil2 warna krem, yang semakin mempertegas keindahan wujud sepasang payudaranya. dipadu dengan rok mini warna coklat tua, yang bikin sepasang kakinya mulusnya semakin “bersinar”.

dari kartu pasien tercantum syeni namanya, 28 th. umurnya.

“kenapa bu. ” sapaku.

“ini dok. sesak bernafas, hidung mampet, trus perut saya mules”

“kalau menelan suatu hal sakit engga bu “

“benar dok”

“badannya panas ?”

telapak tangannya ditempelkan ke dagunya.

“agak anget kayanya”

kayanya radang tenggorokan.

“trus mulesnya. kebelakang terus engga”

“iya dok”

“udah berapakah kali dari pagi”

“hmmm. 2 x”

“ibu ingat makan apa saja tempo hari ?”

“mmm terasa engga ada yang istimewa. makan biasa saja di rumah”

“buah2 an ?”

“oh ya. tempo hari saya makan mangga, 2 buah”

“coba ibu baring disitu, saya perika dulu”

sekilas paha putih mulusnya tersingkap saat ibu muda ini menaikkan kakinya ke dipan yang memanglah agak tinggi itu.

layaknya biasa, saya dapat memeriksa pernafasannya dulu. saya pernah bingung. bukan hanya dikarenakan dadanya yang terus menonjol meskipun dia berbaring, namun semestinya dia menggunakan pakaian yang ada kancing ditengahnya, agar saya mudah memeriksa. kaos yang dipakainya tidak berkancing.

stetoskopku telah kupasang ke kuping

ny. syeni rupanya tahu kebingunganku. dia tidak kalah bingungnya.

“hmmm bagaimana bu”

“eh.. hmmm.. gini saja ya dok” tuturnya sembari agak sangsi melepas ujung kaos yang tertutup roknya, serta menyingkap kaosnya tinggi-tinggi hingga di atas puncak bukit kembarnya. kontan saja perutnya yang mulus serta cup bhnya terlihat.

oohh. bukan hanya main indahnya tubuh ibu muda ini. perutnya yang putih mulus rata, dihiasi pusar di dalamnya serta bh krim itu terlihat ketat melekat pada buah dadanya yang ampuun.. putihnya. serta menjulang.

sejenal saya menenangkan diri. saya telah biasa sesungguhnya lihat dada wanita. namun saat ini, langkah ibu itu buka kaos tidak biasa. tidak dari atas, namun dari bawah. saya terus berlaku profesional serta memanglah tidak ada sedikitpun niatan untuk berbuat lebih.

bila wanita didalam posisi berbaring, jelas dadanya dapat terlihat lebih rata. namun dada nyonya muda ini lain, belahannya terus terbentuk, seperti lembah sungai diantara 2 bukit.

“maaf bu ya.. ” kataku sembari menyingkap lagi kaosnya lebih keatas. tidak ada maksud apa-apa. supaya saya lebih leluasa memeriksa tempat dadanya.

“engga apa-apa dok” kata ibu itu sembari membantuku menahan kaosnya dibawah leher.

dikarenakan situasi tempat dadanya yang menggelembung itu dengan sendirinya stetoskop itu “harus” menempel-nempel juga ke lereng-lereng bukitnya.

“ambil nafas bu. ”

meskipun tanganku tidak menyentuh segera, melewati stetoskop saya bisa rasakan begitu kenyal serta padatnya payudara indah ini.

jelas, banyak lender di saluran pernafasannya. ibu ini menderita radang tenggorokan.

“maaf bu ya.. ” kataku sembari mulai memencet-mencet serta mengetok perutnya. prosedur standar mendiagnosis keluhan perut mulas.

jelas, tak hanya mulus serta halus, perut itu kenyal serta padat juga. bila yang ini tanganku merasakannya segera.

jelas juga, gejalanya khas disentri. penyakit yang memanglah tengah musim berbarengan tibanya musim buah.

“cukup bu. ”

syeni bangkit serta turunkan kakinya.

“sakit apa saya dok” tanyanya. pertanyaan yang biasa. yang tidak biasa yaitu syeni tetap membiarkan kaosnya tersingkap. belahan dadanya semakin tegas dengan posisnya yang duduk. ada perihal lain yang juga tidak biasa. rok mini coklatnya semakin tersingkap memperlihatkan sepasang paha mulus putihnya, dikarenakan kakinya menjulur ke bawah meraih-gapai sepatunya. sungguh panorama yang sangat indah.

“radang tenggorokan serta disentri”

“disentri ?” tuturnya sembari perlahan mulai turunkan kaosnya.

“benar, bu. engga apa-apa kok. kelak saya kasih obat” meskipun dada serta perutnya telah tertutup, wujud badan yang tertutup kaos ketat itu terus enak dilihat.

“karena apa dok disentri itu ?” sepasang pahanya tetap terbuka. ah ! mengapa saya lantas nakal begini ? sungguh mati, baru saat ini saya “menghayati” wujud tubuh pasienku. apa dikarenakan pasien ini memanglah luar biasa indahnya ? atau dikarenakan langkah buka baju yang tidak sama ?

“bisa dari bakteri yang ada di mangga yang ibu makan kemarin” syeni telah turun dari pembaringan. tinggal lutut serta kaki mulusnya yang tetap “tersisa”

oo.. ada lagi yang dapat di nikmati, goyangan pinggulnya pada saat dia jalan kembali ke area duduk. saya baru mengerti bahwa nyonya muda ini juga pemilik sepasang bulatan pantat yang indah. hah ! saya semakin kurang ajar. ah engga.. saya tidak berbuat apa pun. hanya tidak melupakan panorama indah. tetap lumrah.
saya berikan resep.


“sebetulnya ada lagi dok”

“apa bu, kok engga sekalian tadi” saya telah siap berkemas. ini pasien paling akhir.

“maaf dok.. saya cemas.. emmm.. ” diam.

“khawatir apa bu “

“tante saya kan dulu terkena kangker payudara, saya cemas. ”

“setahu saya. itu bukan hanya penyakit keturunan” kataku memotong, telah siap2 akan pulang.

“benar dok”

“ibu rasakan keluhan apa ?”

“kalau saya ambillah nafas panjang, merasa ada yang sakit di dada kanan”

“oh. itu masalah pernafasan dikarenakan radang itu. ibu rasakan ada satu benjolan engga di payudara” tanpa disadarinya ibu ini memegang buah dada kanannya yang benar2 montok itu.

“saya engga tahu dok”

“bisa ibu periksa sendiri. sarari. periksa payudara sendiri” kataku.

“tapi saya kan engga meyakini, benjolan yang kaya apa.. ”

apakah ini bermakna saya mesti memeriksa payudaranya ? ah engga, bisa-bisa saya dituduh pelecehan seksual. saya serba salah.

“begini saja bu, ibu saya tunjukin langkah memeriksanya, kelak dapat ibu periksa sendiri di tempat tinggal, serta laporkan akhirnya pada saya”

saya memeragakan langkah memeriksa kemungkinan ada benjolan di payudara, ambil boneka manequin sebagai jenis.

“baik dok, saya dapat periksa sendiri”

“nanti bila obatnya habis serta tetap ada keluhan, ibu dapat balik lagi”

“terima kasih dok”

“sama-sama bu, selamat sore”

wanita muda cantik serta seksi itu berlalu.

lima hari lantas, ny syeni muncul lagi di area praktekku, juga sebagai pasien paling akhir. saat ini ia kenakan blouse berkancing yang juga ketat, yang juga menonjolkan buah kembarnya yang memanglah prima memiliki bentuk, bukan hanya kaos ketat layaknya kunjungan lantas. tetap dengan rok mininya.

“gimana bu. telah baikan”

“udah dok. jika nelen telah engga sakit lagi”

“perutnya ?”

“udah enak”

“syukurlah … trus, apa lagi yang sakit ?”

“itu dok.. hhmmm.. kecemasan saya itu dok”

“udah di check belum.. ?”

“udah sih. hanya …” dia tidak melanjutkan kalimatnya.

“cuman apa. ”

“saya engga meyakini apa itu benjolan atau bukan hanya.. ”

“memang merasa ada, gitu “

“kayanya ada kecil. namun ya itu. saya engga yakin”

mendadak saya berdebar-debar. apa benar dia minta saya yang memeriksa. ? ah, janganlah ge-er anda.

“maaf dok.. apa dapat …. saya pingin yakin” tuturnya lagi sesudah sebagian waktu saya berdiam diri.

“maksud ibu, pingin saya yang periksa” kataku tiba2, layaknya di luar kontrol.

“eh.. iya dok” tuturnya sembari senyum tidak tebal malu2. berwajah merona. senyuman manis itu semakin mengingatkan pada bintang film hongkong yang saya tetap juga tidak ingat namanya.

“baiklah, bila ibu yang minta” saya semakin deg-degan. ini namanya rejeki nomplok. sebentar lagi saya dapat merabai buah dada nyonya muda ini yang bulat, padat, putih serta mulus !

oh ya. lin chin shia nama bintang film itu, bila engga salah eja.

tanpa disuruh syeni segera menuju area periksa, duduk, mengangkat kakinya, serta segera berbaring. berdegup jantungku, pada saat dia mengangkat kakinya ke pembaringan, sekilas cd-nya tampak, hitam juga warnanya. ah. paha itu lagi. semakin membuatku nervous. ah lagi, penisku bangun ! baru saat ini saya terangsang oleh pasien.

“silakan di buka kancingnya bu”

syeni buka kancing pakaiannya, semua kancing ! kembali saya nikmati panorama layaknya yang lantas, perut serta dadanya yang tertutup bh. saat ini warnanya hitam, sungguh kontras dengan warna kulitnya yang bak pualam.

“dada kanan bu ya. ”

“benar dok”

sembari sekuatnya menahan diri, saya turunkan tali bh-nya. tidak urung jari2ku gemetaran juga. bagaimana tidak. buka bh wanita cantik, layaknya mengawali sistem fore-play saja..

“maaf ya bu. ” kataku sembari mulai mengurut. tanpa buka cup-nya, saya cuma menyelipkan ke-2 telapak tanganku. wow ! bukan hanya main padatnya buah dada wanita ini.
mengurut tepi-pinggir bulatan buah itu dengan gerakan berputar.

“yang mana bu benjolan itu ?”

“eehh. di dekat putting dok. sebelah kanannya. ”

saya menggeser cup bhnya lebih kebawah. saat ini semakin banyak sisi buah dada itu yang terlihat. semakin membuatku gemetaran. tak tahu dia rasakan getaran jari-jariku atau engga.

“dibuka saja ya dok” tuturnya tiba2 sembari tangannya segera ke punggung buka kaitan bhnya tanpa menanti persetujuanku. oohhh. janganlah dong. saya lantas tersiksa lho bu, kataku didalam hati. namun engga apa-apa lah..

cup-nya mengendor. daging bulat itu seolah terbebas. serta.. syeni memelorotkan sendiri cup-nya …

saat ini bulatan itu terlihat dengan utuh. oh indahnya … benar2 bundar bulat, putih mulus halus, serta yang membuatku tersengal, putting kecilnya berwarna pink, merah jambu !

kuteruskan urutan serta pencetanku pada daging bulat yang mengundang selera ini. jelas saja, sengaja atau tidak, berapa kali jariku menyentuh putting merah jambunya itu..

serta.. putting itu membesar. meskipun kecil namun menunjuk ke atas ! lumrah saja. wanita bila disentuh buah dadanya dapat menegang putingnya. lumrah juga bila nafas syeni sedikit memburu. yang tidak lumrah yaitu, syeni memejamkan mata seolah tengah dirangsang !

memanglah ada sedikit benjolan di situ, namun ini sih bukan hanya tanda2 kangker.

“yang mana bu ya. ” saat ini saya yang kurang ajar. pura-pura belum mendapatkan supaya dapat terus meremasi buah dada indah ini. penisku benar2 tegang saat ini.

“itu dok. cobalah ke kiri lagi.. ya. itu. ” tuturnya sembari tersengal-sengal. jelas sekali, disengaja atau tidak, syeni sudah terrangsang.

“oh. ini.. bukan hanya bu. engga apa-apa”

“syukurlah”

“engga apa-apa kok” kataku tetap terus meremasi, mustinya telah berhenti. apalagi dengan nakalnya telapak tangnku mengusapi putingnya, keras ! namun syeni membiarkan kenakalanku. apalagi dia merintih, sangat pelan, sembari merem ! untung saya cepat sadar. kulepaskan buah dadanya dari tanganku. matanya mendadak terbuka, sekilas ada cahaya kekecewaan.

‘cukup bu” kataku sembari mengembalikan cup ke tempatnya. namun …

“sekalian dok, di check yang kiri. ” tuturnya sembari menggeser bh nya ke bawah. hah ? saat ini sepasang buah sintal itu terbuka semuanya. panorama yang merangsang.. putting kirinyapun telah tegang. sesaat saya bimbang, kuteruskan, atau tidak. bila kuteruskan, ada kemungkinan saya tidak dapat menahan diri lagi, keterusan serta,,,, melanggar sumpah dokter yang sepanjang ini kujunjung tinggi. bila tidak kuteruskan, bermakna saya menampik hasrat pasien, serta terus terang rugi juga dong. saya kan pria tulen yang normal. didalam kebimbangan ini sudah pasti saya memelototi terus sepasang buah indah ciptaan tuhan ini.


“kenapa dok ?” pertanyaan yang mengagetkan.

“ah.. engga apa-apa … hanya kagum” ah ! kata-kataku meluncur demikian saja tidak termonitor. mulai nakal anda ya, kataku didalam hati.

“kagum apa dok” ini jelas pertanyaan yang rada nakal juga. telah jelas kok ditanyakan.

“indah. ” lagi-lagi saya terlepas kontrol

“ah. dokter dapat saja.. indah apanya dok” lagi-lagi pertanyaan yang tidak butuh.

“apalagi. ”

“engga kok. biasa-biasa aja” ah mata sipit itu.. mata yang mengundang !

“maaf bu ya. ” kataku lantas mengalihkan perbincangan serta hindari sorotan matanya.

kuremasi dada kirinya dengan ke-2 belah tangan, cocok prosedur.

jamanngannya makin keras serta kerap, matanya merem-melek. wah. ini sih engga beres nih. serta semakin engga beres, syeni menuntun tangan kiriku untuk geser ke dada kanannya, serta tangannya turut meremas ikuti gerakan tanganku.. jelas ini bukan hanya gerakan sarari, namun gerakan merangsang seksual. herannya saya nurut saja, apalagi nikmati.



saat rintihan syeni semakin tidak teratasi, saya cemas bila ke-2 suster itu berprasangka buruk. jikalau suster itu masuk ruangan, tetap safe, dikarenakan dipan-periksa ini ditutup dengan korden. serta. benar juga, kudengar ada orang memasuki area praktek. saya segera berikan isyarat untuk diam. syeni kontan membisu. lantas saya bersandiwara.

“ambil nafas bu ” seolah tengah memeriksa. terdengar orang itu keluar lagi.

tidak dapat diteruskan nih, reputasiku yang baik sepanjang ini dapat hancur.

“udah bu ya. tidak ada sinyal tanda kangker kok”

“dok.. ” tuturnya serak sembari menarik tanganku, mata terpejam serta mulut 1/2 terbuka. ke-2 bulatan itu bergerak naik-turun ikuti alunan nafasnya. saya tahu keinginanya. saya telah terangsang. namun periode saya melayani keinginan aneh pasienku ? di area periksa ?

gila !

tak tahu bagaimana prosesnya, tahu-tahu bibir kami telah beradu. kami berciuman hebat. bibirnya manis terasa.

saya sadar kembali. melepas.

“dok.. please. ayolah. ” tangannya meremas celana pas di penisku

“ih kerasnya.. ”

“engga dapat dong bu.. ’

“dokter telah siap gitu. ”

“iya.. memanglah.. namun periode. ”

“please dokter.. cumbulah saya. ”

saya bukannya tidak akan, bila telah tinggi begini, siapa sih yang menampik bersetubuh dengan wanita molek begini ?

“nanti saja. tunggulah mereka pulang” selanjutnya saya larut juga.

“saya telah engga tahan. ”

“sebentar lagi kok. ayo, rapiin pakaiannya dulu. ibu pura-pura pulang, kelak sesudah mereka pergi, ibu dapat kesini lagi” selanjutnya saya yang engga tahan serta berikan jalur.

“okey.. okey. bener ya dok”

“bener bu”

“kok ibu sih manggilnya, syeni saja dong”

“ya syeni” kataku sembari mengecup pipinya.

“ehhhhfff”

demikian syeni keluar ruangan, nia masuk.

“habis dok”

dia segera berberes. rapi kembali.

“dokter belum akan pulang ?”

“belum. silahkan duluan”

“baiklah, kita duluan ya”

saya amati mereka berdua keluar, hingga hilang di kegelapan. saya mencari-cari wanita molek itu. sesuatu baby-bens meluncur masuk, lantas parkir. si tubuh indah itu muncul. saya berikan kode edipkan mata, lantas masuk ke area periksa, menanti.
syeni masuk.

“kunci pintunya” perintahku.

hingga di area periksa syeni segera memelukku, jamant sekali.

“dok …”

“ya. syeni. ”

tidak butuh kalimat lagi, bibir kami segera berpagutan. lidah yang lincah serta pakar menelusuri rongga-ronga mulutku. ah wanita ini.. betul-betul.. ehm..

sembari tetap berpelukan, syeni menggeser tubuhnya menuju ke pembaringan pasien, menumpukan pinggangnya pada pinggiran dipan, mata sipitnya tajam menatapku, menantang. gile bener..

saya tidak tahan lagi, persetan dengan sumpah, kode etik dan lain-lain. di hadapanku berdiri wanita muda cantik serta sexy, dengan style menantang.

kubuka kancing pakaiannya satu-persatu hingga semuanya lepas. tampaklah ke-2 gumpalan daging kenyal putih yang seakan sesak tertutup bh hitam yang tadi saya urut serta remas-remas. saat ini gumpalan itu terlihat lebih menonjol, dikarenakan posisinya tegak, tidak berbaring layaknya waktu saya meremasnya tadi. benar2 mendebarkan..

syeni buka blousenya sendiri sampai jatuh ke lantai. lantas tangannya ke belakang melepas kaitan bhnya di punggung. di waktu tangannya ke belakang ini, buah dadanya terlihat semakin menonjol. saya tidak tahan lagi …

kurenggut bh hitam itu serta kubuang ke lantai, serta sepasang buah dada syeni yang bulat, menonjol, kenyal, putih, bersih terlihat semuanya dihadapanku. sepasang putingnya sudah mengeras. tidak ada yang dapat kuperbuat tak hanya menyerbu sepasang buah indah itu dengan mulutku.

“ooohhh.. maaassss.. ” syeni merintih keenakan, saat ini ia memanggilku mas !

saya engga tahu daging apa namanya, buah dada bulat begini kok kenyal banget, agak sulit saya menggigitnya. putingnya juga istimewa. tak hanya merah jambu warnanya, juga kecil, “menunjuk”, serta keras. tampaknya, belum seorang bayipun menyentuhnya. sjeni memanglah ibu muda yang belum mempunyai anak.

“maaaasss.. sedaaaap.. ” rintihnya saat saya menjilati serta mengulumi putting dadanya.

syeni merubah posisi bersandarnya berubah semakin ke sedang dipan serta saya ikuti gerakannya supaya mulutku tidak kehilangan putting yang menggairahkan ini. lantas, perlahan dia merebahkan tubuhnya sembari memelukku. akupun turut rebah serta menindih tubuhnya. kulanjutkan meng-eksplorasi buah dada indah ini dengan mulutku, bergantian kanan serta kiri.
tangannya yang tadi meremasi punggungku, tiba2 saat ini bergerak menampik punggungku.

“lepas dulu dong pakaiannya. mas. ” kata syeni

saya turun dari pembaringan, segera mencopoti pakaianku, semuanya. namun pada saat saya akan melepas cd-ku, syeni mencegahnya. sembari tetap duduk, tangannya mengelus-elus kepala penisku yang muncul keluar dari cdku, membuatku semakin tegang saja.. lantas, dengan perlahan dia turunkan cd-ku sampai terlepas. saya sudah telanjang bulat dengan senjata tegak siap, di depan pasienku, nyonya muda yang cantik, sexy serta telanjang dada.

“wow.. bukan hanya main.. ” tuturnya sembari menatap penisku.

wah. tidak adil nih, saya telah bugil namun dia tetap dengan rok mininya. kembali saya naik ke pembaringan, merebahkan tubuhnya, serta mulai melepas kaitan serta rits rok pendeknya. perlahan juga saya turunkan rok pendeknya. serta …. gila !

waktu menarik roknya ke bawah, saya menginginkan dapat menjumpai cd hitam yang tadi sebelum saat memeriksa dadanya, pernah kulihat sekejap. yang “tersaji” saat ini di hadapanku bukan hanya cd hitam itu, walau keduanya sama warna hitam, tetapi bulu-bulu halus tidak tebal yang tumbuh di permukaan kewanitaan syeni, tidak merata. bulu-bulu itu tumbuh tidak demikian banyak, namun alurnya jelas dari sisi sedang kewanitaannya ke arah tepi. saya semakin “pusing”

kemana cd-nya ? oh.. dia telah siap menyambutku rupanya. serta syeni kulihat senyum tidak tebal.

“ada di mobil” tuturnya menjawab kebingunganku melacak cd hitam itu.

“kapan melepasnya ?”

“tadi, sebelum saat turun


kupelorotkan roknya hingga benar2 terlepas.. saat ini tubuh ibu muda yang putih itu semuanya terbuka. nyatanya dibawah rambur kelaminnya, terlihat beberapa clit-nya yang berwarna merah jambu juga ! bukan hanya main. serta nyatanya, pahanya lebih indah bila terlihat semuanya begini. putih bersih serta bulat.

syeni lantas buka kakinya. clitnya semakin jelas, benar, merah jambu. saya segera meletakkan pinggulku diantara pahanya yang buka, merebahkan tubuhku menindihnya, serta kami berciuman lagi. tidak lama kami berpagutan, dikarenakan..

“maass.. masukin mas.. syeni telah engga tahan lagi.. ” wah. dia maunya segera saja. telah ngebet benar dia rupanya. saya bangkit. buka pahanya lebih lebar lagi, meletakkan kepala penisku pada clitnya yang memerah, serta mulai menghimpit.

“uuuuuhhhhhh.. sedaaaapppp.. ” rintihnya. walau sebenarnya baru kepala penisku saja yang masuk.

saya menghimpit lagi.

“ouufff.. pelan-pelan dong mas.. ”

“sorry …” saya kayanya tergesa-gesa. atau vag|na syeni memanglah sempit.

saya cobalah lebih bersabar, menusuk pelan-pelan, namun tentu … hingga penisku tenggelam semuanya. benar, vaginanya memanglah sempit. gesekannya sangat merasa di batang penisku. ohh enaknya..

sprei di pembaringan bikin pasien itu lantas acak2an. dipannya berderit tiap-tiap saya lakukan gerakan menusuk.

sadarkah kau ?

siapa yang anda setubuhi ini ?

pasienmu serta isteri orang !

tentunya anda tidak bisa lakukan ini.

habis, dia sendiri yang menghendaki. periode minta di check buah dadanya, salah siapa dia mempunyai buah dada yang indah ? siapa yang minta saya merabai serta memijiti buah dadanya ? siapa yang menghendaki remasannya dilanjutkan meskipun saya telah katakan tidak ada benjolan ? okey, deh. dia seluruh yang menghendaki itu. namun anda kan dapat menampiknya ? mengapa mencukupi seluruh keinginan yang tidak lumrah itu ? lagipula, anda yang minta dia agar datang lagi sesudah beberapa pegawaimu pulang. okey deh, saya yang minta dia datang lagi. namun kan siapa yang tahan lihat wanita muda molek ini telanjang di depan kita serta minta disetubuhi ?

begitulah, saya berdialog dengan diriku sendiri, sembari terus menggenjot memompa diatas tubuh telanjangnya … hingga saatnya tiba. waktunya mempercepat pompaan. waktunya puncak jalinan seks nyaris tiba. serta sudah pasti waktunya mencabut pen|s untuk dikeluarkan di perutnya, melindungi perihal yang lebih jelek lagi.
namun kaki syeni menjepitku, menahan saya mencabut penisku.

dikarenakan memanglah saya tidak dapat menahan lagi.. creetttttttt........... kesempr otkan kuat-kuat air maniku ke didalam tubuhnya, ke didalam vag|na syeni, sembari mengejang serta mendenyut ….

lantas saya rebah lemas diatas tubuhnya.

tubuh yang sangat basah oleh keringatnya, serta keringatku juga. …

oh.. baru saat ini saya menyetubuhi pasienku.

pasien yang mempunyai vag|na yang “legit”..

saya tetap lemas menindihnya saat handphone syeni yang disimpan di tasnya berbunyi. muka syeni mendadak memucat. dengan agak gugup memintaku untuk mencabut, lantas menggapai hpnya sembari berikan kode agar saya diam. memegang hp berdiri agak menjauh membelakangiku, tetap bugil, serta bicara agak berbisik. saya tidak dapat jelas mendengar percakapannya. lucu juga tampaknya, orang menelepon sembari telanjang bulat ! kuperhatikan tubuhnya dari belakang. memanglah wujud tubuh yang ideal, wujud tubuh serupa gitar spanyol.

“siapa syen” tanyaku.

“koko, suamiku” oh.. mendadak saya jadi bersalah.

“curiga ya dia”

“ah. engga. ” tuturnya sembari menghambur ke tubuhku.

“syeni katakan, tetap belum bisa giliran, nunggu 2 orang lagi” lanjutnya.

“suamimu tahu anda kesini”

“iya dong, memanglah syeni akan ke dokter” tiba2 dia memelukku jamant2.

“terima kasih ya mas … nikmat sekali.. syeni puas”

“ah periode.. “

“iya bener.. mas hebat mainnya. ”

“ah. engga usah basa basi”

“bener mas.. jadi syeni akan lagi. ”

“ah. udahlah, kita berberes, tuh ditunggu ama suamimu”

“lain kali syeni akan lagi ya mas”

“gimana kelak saja.. entar lantas lagi”

“jangan cemas, syeni gunakan iud kok” inilah jawaban yang kuinginkan.

“oh ya.. ?”

“si koko belum pengin mempunyai anak”

kami berberes. syeni memungut bh serta blouse-nya yang tergeletak di lantai, terus kenakan blousenya, bukan hanya bh-nya dulu. nyatanya bh-nya dimasukkan ke tas tangan.

“kok bh-nya engga digunakan ?”

“entar saja deh di rumah”

“entar berprasangka buruk lho, suamimu”

“ah, dia pulangnya malem kok, tadi nelepon dari kantor”

dia mengancing blousenya satu-persatu, baru memungut roknya. sexy banget wanita muda yang baru saja saya setubuhi ini. blose ketatnya membentuk sepasang bulatan dada yang tanpa bh. bauh dada itu berguncang saat dia kenakan rok mini-nya. saya terrangsang lagi … langkah syeni kenakan rok sembari sedikit bergoyang sexy sekali. terlebih saya tahu di balik blouse itu tidak ada penghalang lagi.

“kok ngliatin saja, gunakan dong bajunya”

“habis. anda sexy banget sih …”

“ah.. periode.. kok pakaiannya belum digunakan ?”

“entar ajalah. akan mandi dulu. ”

selesai kenakan pakaian, syeni memelukku yang tetap bugil jamant2 hingga bungkahan daging dadanya merasa terjepit di dadaku.

“syeni pulang dulu ya yang. kapan-kapan syeni akan lagi ya. ”

“iya.. deh. siapa yang dapat menampik.. ” namun, mengapa nih.. penisku kok bangun lagi.

“eh.. bangun lagi ya.. ” syeni nyatanya menyadarinya.

saya tidak menjawab, cuma balas memeluknya.

“mas akan lagi. ?”

“ah. anda kan ditunggu suami kamu”

“masih ada waktu kok …” tuturnya mulai menciumi wajahku.

“udah malam syen, lain kali aja”

syani tidak menjawab, jadi meremasi penisku yang telah tegang. lantas dituntunnya saya menuju meja kerjaku. disingkirkannya benda2 yang ada di meja, lantas saya didudukkan di meja, mendorongku sampai punggungku rebah di meja. lantas syeni naik ke atas meja, melangkahi tubuhku, menyingkap rok mininya, memegang penisku serta diarahkan ke liang vaginanya, terus syeni menghimpit ke bawah duduk di tubuhku. ..

penisku segera menerobos vaginanya..

syeni bergoyang seperti naik kuda.

sekali lagi kami bersetubuh.

saat ini syeni dapat menccapai klimaks, sebagian detik sebelum saat saya menyemprotkan vaginanya dengan air maniku …

lantas dia rebah menindih tubuhku.. lemas lunglai.

“kapan-kapan ke rumahku ya … kita main di sana.. ” tuturnya sebelum saat pergi.

“ngaco. suamimu. ?”

“kalo dia tengah engga ada dong.. ”

baiklah, kutunggu undanganmu.

sejak “peristiwa syeni” itu, saya lantas semakin nikmati pekerjaanku. menjelajahi dada wanita dengan stetoskop membuatku lantas “syur”, walau sebenarnya sebelum saat itu, adalah pekerjaan yang menjemukan. terlebih ibu-ibu muda sebagai pasienku semakin banyak saja serta banyak diantaranya yang sexy.



10 Posisi Ngenton Bikin Sehat Dan Puas

10 Posisi Bikin Sehat Dan Puas

 

 

http://asian-sex.blogspot.com/2013/05/10-posisi-bikin-sehat-dan-asian-sex.html 


Asian sex - Bercinta dengan gaya apapun, katanya membakar kalori lebih banyak dari olahraga sebenarnya. Namun, Anda wajib tahu posisi apa saja yang tak hanya bisa menghempaskan lemak di tubuh, namun juga memuaskan Anda. Bahkan, dari segi holistik, bisa menenangkan pikiran. Yuk, mainkan imajinasi Anda!
Anda tak ingin kan, sekadar meneriakkan kata-kata seperti, “Oh yes, oh no,” saja tanpa disertai kepuasan? Karena terkadang Anda salah mengartikan kata “orgasme”. Ada perbedaan besar antara ejakulasi dengan orgasme. Saat Anda mencapai klimaks, Anda bisa saja mengalami ejakulasi tanpa orgasme. Itulah yang sering dialami banyak wanita. Orgasme merupakan kepuasan saat Anda mencapai klimaks, disertai dengan menegangnya otot-otot vagina. Rasanya? Jangan ditanya, luar biasa nikmat! Nah, di sini Cosmo coba berikan beberapa pilihan gaya bercinta yang tak hanya membuat Anda bisa berkali-kali mencapai orgasme, namun juga membakar kalori, dan membuat bokong Anda makin seksi.

POSISI 1: LEGGING IT

Tak ada pemandangan yang lebih indah daripada tubuh wanita telanjang di depan mata pria. Dengan posisi misionaris, letakkan kedua kaki Anda di bahunya. Silangkan kedua kaki agar vagina Anda terbuka, namun ototnya menyempit, Mr. Happy-nya dengan leluasa “menjelajahi” seluruh bagian di dalam Miss Cheerful. Karena gaya ini teradaptasi dari seks tantra, Anda harus menjaga emosi. Jangan terpikir dan terburu-buru untuk segera mencapai klimaks. Nikmati setiap “sentuhan” Mr. Happy, serta pandang lekat ekspresi pasangan Anda. Si dia pun mendapat pemandangan super eksotis dengan menyaksikan langsung penisnya keluar masuk vagina Anda.

POSISI 2: THE TANTRIC MELT

Ini merupakan variasi dari woman on top. Anda berada di atas pangkuannya. Kedua kaki sama-sama diluruskan. Rapatkan tubuh Anda ke tubuhnya. Saat sesi bercinta dimulai, atur napas masing-masing hingga ritmenya berbarengan. Hal ini dipercaya mampu saling menenangkan emosi masing-masing. Nah, ini merupakan bonus untuk Anda! Karena Anda yang berada di atas, Anda lah yang bebas mengatur pola “naik-turun” sesuai yang Anda inginkan. Anda juga yang berkuasa merubah ritme gerakan serta napas. Yang perlu diingat adalah, meski terlihat penuh emosi dan nafsu, Anda harus menjaga konstannya napas Anda dan si dia dengan tetap merapatkan dada masing-masing. Oh ya, gerakan ini bisa melatih otot pada bokong Anda!

POSISI 3 : SIDE STRADDLE

Menurut teknik seks tantra, keseimbangan dalam bercinta adalah nomor satu. Posisi ini melatih keseimbangan. Menurut seks tantra, dalam berhubungan seks harus ada kedisiplinan. Maksudnya? Masing-masing harus mengontrol posisi pasangannya. Dalam keadaan tidur menyamping, buka satu kaki Anda hingga bertumpu pada lutut samping. Si dia dalam posisi lurus bisa langsung “menyerang” Anda. Soal rasa, sudah pasti oke. Karena posisi ini membuat jalan Mr. Happy menuju Miss Cheerful lebih sempit. Nah, di sinilah letak kedisiplinannya. Anda harus menahan posisi supaya tidak bergeser saat ia “mengguncang-guncang” Anda, dengan meletakkan satu tangan di bawah kepala. Sedangkan pasangan Anda merangkul bahu Anda untuk membantu keseimbangan posisi.

POSISI 4: PASSION PICK UP

Kali ini, dengan posisi mirip Legging It, minta si dia berlutut, bukan duduk di hadapan Anda. Biarkan ia mengangkat kaki Anda hingga sebatas dadanya. Itu membuat bokong Anda terangkat ke atas. Bonus buat Anda: si dia bisa sambil menstimulasi jari-jari kaki Anda dengan lidahnya. Atau membiarkan tangan yang satu lagi “bermain” dengan klitoris Anda. Izinkan ia melakukan apapun untuk mengeksplorasi setiap bagian tubuh Anda yang terjamah olehnya. Namun jika Anda bukan orang yang tertarik pada tantric sex, biarkan ia menikmati ekspresi Anda yang sedang dilanda kenikmatan.
POSISI 5: BALANCE BABE

Si dia duduk di atas kursi sambil mendudukkan Anda di pangkuannya. Letakkan kedua kaki Anda dengan relaks di bahunya. Jaga keseimbangan Anda dengan berpegangan pada kedua paha si dia. Bonus untuknya: meski tangannya tak bisa menjamah bagian sensitif Anda yang lain, karena harus fokus menahan beban tubuh Anda, posisi ini membuat tekanan pada penisnya meningkat. Nah, jadikan ini keuntungan untuk Anda! Karena posisi ini bisa mempercepat si dia mencapai klimaksnya, minta ia menjilat klitoris Anda lebih dulu. Sama-sama puas, bukan?

POSISI 6: TOPSY TURVY

Siapa bilang posisi misionaris membosankan? Kreasikan imajinasi Anda dengan meminta pasangan Anda untuk membalikkan posisi badannya jadi membelakangi Anda. Memang, keintiman sedikit berkurang karena tidak ada eye contact. Namun, tak usah sungkan melakukannya hanya karena ia memunggungi Anda. Justru Anda mendapatkan pemandangan indah yaitu bokongnya yang seksi bergerak-gerak di hadapan Anda. Selain itu, Anda pun jadi bisa membantu pergerakan “alat tempur”-nya saat penetrasi dengan meletakkan tangan Anda di bokongnya. Alhasil, gerakan ini membuatnya berusaha lebih keras, dan memungkinkan si dia melakukan pengencangan otot-otot lengan dan dadanya.

POSISI 7: THE CAVE

Anda berbaring, lalu angkat bokong hingga kaki Anda sejajar dengan kepala. Dengan posisi tersebut, Anda bisa memamerkan “red cave” Anda pada si dia. Biarkan ia menstimulasinya terlebih dahulu. Bila Anda sudah “selesai “, minta ia memasukkan Mr. Happy-nya dengan posisi doggy style. Sejajarkan perutnya dengan paha Anda bagian bawah hingga kaki Anda disilangkan ke kepalanya. Perut Anda kencang lengan pun kuat!

POSISI 8: TOTALLY BONKERS

Anda memiliki bokong yang seksi? Ini saatnya memamerkan pada si dia! Posisi ini mungkin berpotensi untuk mengalami kegagalan berkali-kali. Namun jika si dia pria yang sabar, dan tak cepat menyerah, ia akan terus berusaha “menangkap” Anda! Pastikan Anda berdiri stabil di atas kursi atau tempat tidur yang steady. Bersandarlah di dadanya dan biarkan ia mengangkat bokong Anda. Jika ia kesulitan memasukkan Mr. Happy, buka lebih lebar paha Anda. Setelah berhasil masuk, sandarkan kepala Anda di bahunya agar lebih relaks. Setelah itu, biarkan ia yang bekerja keras! Gerakan dengan posisi ini melatih otot-otot paha Anda, dan juga lengan si dia.

POSISI 9: THE BULL

Tantra seks tidak tabu menganalogikan seks dengan gaya binatang. Malah, menurut ahli tantric sex, meniru pola binatang bisa meningkatkan gairah berlipat ganda. Meski mirip dengan doggy style, di posisi ini badan Anda tidak condong ke bawah, melainkan di dorong ke atas. Bagaimana bisa Mr. Happy bertemu Miss Cheerful? Meski tubuh Anda condong ke atas, namun pinggul dan perut Anda harus tetap didorong ke bawah. 

POSISI 10: CARNAL CLASSIC

Inti dari bercinta adalah, Anda menemukan ketenangan pikiran dan jiwa, serta kesegaran tubuh. Dan semua orang tahu bahwa berpelukan bisa mewujudkan itu. Dua tubuh jadi satu bisa memberikan energi positif. Bila Anda bosan dengan posisi misionaris, lakukan sambil berdiri! Meskipun kaki dan tangan Anda mencengkeram kuat tubuhnya, ada baiknya Anda bersandar pada dinding atau sesuatu yang berdiri tegak, agar penetrasi bisa leluasa dilakukan, tanpa takut kehilangan keseimbangan. Namun jika pria di pelukan Anda adalah pria yang sangat kuat, cobalah lakukan tanpa bersandar. Sensasinya hebat! Posisi ini cocok untuk quickie.

ANDA HARUS TAHU

·Saat Anda orgasme, jantung berhenti berdetak sepersekian detik. Itulah mengapa di Amerika Selatan, orgasme disebut “kematian kecil”
·Satu kali ejakulasi membuang lebih dari 1000 kalori
·Multiorgasme adalah berulangnya proses pencapaian orgasme, hingga di akhir sesi bercinta, si dia mencapai doouble triple orgasme
·Oke, beri tahu dia: mencapai multiorgasme menjauhkan dia dari kanker prostat.



Rabu, 29 Mei 2013

Waktu Daftar Kuliah

http://asian-sex.blogspot.com/2013/05/waktu-daftar-kuliah-pengalaman-ini.html
Waktu Daftar Kuliah

Pengalaman ini terjadi sekitar 15 tahun yang lalu. 
Saya baru saja lulus SMA dan sedang persiapan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi.
Saya termasuk pria yang bertampang lumayan, cukup pintar, dan berperawakan sedang.
Panggil saja saya, Budi.

Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama.
4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. 
Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri
karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota J yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup baik.

Karena saya berasal dari keluarga ekonomi menengah, pilihan sekolah ke LN menjadi tidak mungkin.
Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya.
Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota B yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal.

Saya, Rika, Nova, dan Jenni memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota B. Di sinilah petualangan kami dimulai. Kami berkumpul bersama di rumah Jenni dan orang tuanya meminjamkan mobil mereka untuk kami pakai. Kami memang sering pergi berkelompok dengan meminjam mobil orang tua dan kadang sampai menginap beberapa hari di luar kota. Jadi pada saat kami pergi, orang tua teman-temanku tanpa curiga mengijinkan putri-putri mereka berangkat ke kota B dan menginap tiga malam di sana.
Sekalian liburan kata kami.

Perjalanan ke kota B berjalan lancar dan kami menghadapi ujian masuk dengan kepercayaan tinggi.
Maklum, kami semua termasuk berotak encer.
Sore hari kami setelah selesai ujian masuk, kami segera mencari penginapan yang terkenal dengan daerah sejuknya di sekitar kota B.
Kami menyelesaikan administrasi dan segera masuk ke kamar. 

"Wah! Ternyata kamarnya besar juga yah! Ada ruang tamunya lagi," kataku.
"Budi, kamu tidur di sofa aja yah! Kita berdua ambil ranjangnya!" sahut Nova.
"Yah... Curang... kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kamar! Siapa tahu...." komplainku.
"Maunya.." kata Jenni sambil mendorong diriku ke arah sofa.

Kami semua menjatuhkan pantat di sofa sambil melepas lelah. Setelah berbincang selama setengah jam mengenai soal-soal Ujian masuk tadi siang, kami pun bergantian mandi menyegarkan badan.
Kami pun memesan makan malam dari room service karena kami terlalu lelah untuk keluar mencari makan.
Rika akan menyusul besok pagi dan ketemuan di kota B. Dia sudah menghadapi ujian masuk seminggu lalu. Pilihan universitasnya berbeda.

Oh iya, saya belum menjelaskan penampilan teman-teman saya.
Rika : Gadis ini pemalu dengan badan kecil yang sangat indah. Saya tahu ini karena Rika sangat suka memakai baju yang menunjukkan lekuk badannya. Dadanya berukuran sedang saja, 34B (saya tahu setelah melihat BH-nya dan BH yang lain nanti). Kecil-kecil imut merupakan kesan yang diberikannya. Senyumnya manis sekali.

Nova: Gadis ini juga berbadan kecil tetapi dengan dada yang terlihat jauh lebih besar daripada milik Rika. 34C ukuran BHnya. Mulutnya kecil dengan bibir tipis yang memberikan senyum menggoda. Hampir semua anak laki-laki di sekolahku mengejar dia. Manis dengan dada besar. Siapa yang tidak tertarik?

Jenni: Gadis bertubuh jangkung yang senang memakai kaos longgar dan berjiwa bebas. Asyik diajak bertukar pikiran, pintar, dan sedikit tomboi. Senang sekali olahraga dan sangat jago bermain volley. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Posisiku sebagai tosser sering membuatku berada di depan net dan berhadapan muka dengan Jenni. Posisi siap menerima bola dan kaos longgarnya sering mengganggu konsentrasiku di lapangan.

Jenni : "Mau ngapain nih? Baru jam 6 sore kita dah selesai makan malam." 
Nova : "Kita main kartu aja yuk"
Budi : "Memangnya bawa?"
Nova : "Bbawa kok. Rika, ayo dikeluarin. Kita main poker aja. Pakai uang bohongan aja. Biar seru ada taruhannya."

Kami pun bermain selama satu jam ketika Nova menyeletuk.
Nova : "Tidak seru nih.. bosan.. gimana kalau dibuat lebih seru?"
Budi : "Maksud kamu, Nov?"
Nova : "Strip poker!!"
"Gila kamu, Nov!"
Nova : "Kaga berani?"
Saya lagi terpatung dengan keberanian ide Nova.
Jenni : "Siapa takut? Berani kok walau ada Budi!"
Pipi saya jadi memerah dan berasa panas. Ada rasa malu juga.
Glek.. saya menelan ludah.. Ada kemungkinan dua gadis muda cantik akan telanjang di depanku.
Nova : "Berani tidak, Bud? Diam aja. Malu yah telanjang di depan cewek-cewek?'

Wah, otakku langsung berputar cepat. Harus memikirkan semua kemungkinan. Jangan sampai saya kalah dan tidak melihat gadis-gadis telanjang.
Budi : "Berani dong! Tapi nanti kalian curang, kaga berani buka beneran!"
Nova : "Kalo ada yang kaga berani buka, kita semua yang paksa buka! Setuju tidak?"
Kita semua menganggukkan kepala menandakan persetujuan.
Jantungku makin berdebar kencang dan kelaminku mulai mengeras karena kemungkinan kejadian di depan mata.
Budi : "Ya dah.. Aturannya gimana nih Nov?"

Nova : "Kita semua punya modal 1000. Taruhannya setiap kelipatan 10 dan paling besar 100. Kalau modal 1000 habis, gadaikan pakaian dengan harga 500. Setuju?"
Kami semua setuju. 
Budi : "Kita main sampai kapan? Sampai satu orang bugil atau sampai semua bugil?" 
Nova : "Sampai semua bugil dong! Biar adil!!"
Jenni: "Ok deh. Tapi kasihan Budi dong. Dia kan paling cuma punya 3 potong baju. maksudnya cuma kaos, celana dan celana dalam.
Kita cewek-cewek kan kelebihan BH."
Nova : "Iya yah... ya udah biar adil, kita semua lepas BH deh."

Nova langsung dengan cekatan melepas BH merah mudanya tanpa melepaskan kaos dan melemparkan BHnya ke mukaku. 
Harumnya BH langsung memenuhi hidungku. Tanpa kusadari BH kedua pun mendarat di mukaku. Ini milik Jenni. 
BH dengan warna cream kulit.

Hahahahaha... kamipun tertawa bersama. 
Nova : "Ayo mulai! Sudah adil kan, Bud? Kita masing-masing cuma punya 3 modal."
Budi : "Sebentar.. pakaian yang sudah ditanggalkan bisa dipakai lagi ga?"
Nova : "Hmm... TIDAK BOLEH! Yang sudah lepas, tidak boleh dipakai lagi!"
Budi : "Kalau yang sudah bugil kalah lagi gimana? Kan modalnya habis!!"
Nova : "Banyak nanya yah kamu, Bud! Gimana Jen?"
Jenni : "Boleh dipegang-pegang deh sama yang menang. Dipegang-pegang selama 1 menit!"
Wah asyik nih peraturannya... tetapi otakku sudah mulai pindah ke kelamin nih.. 
"Pegang doang kaga seru ah, gimana kalo dadanya dihisap-hisap!"
Nova : "Ih kamu, Bud.... Mau dong!!" Dengan suara manisnya sambil melirik nakal ke arahku!"
Jenni dan Nova tertawa terbahak-bahak.
Nova : "Tapi kalau kamu yang sudah bugil dan kalah gimana, Bud? Saya hisap tititnya yah!!"
Jenni : "Wah saya juga mau hisap titit Budi!"

Benar-benar tidak disangka! 3 tahun bersama di SMA, saya tidak menyangka teman-temanku ini nakal juga.
Permainan pun dimulai. 
Keahlianku bermain strip poker di komputer ternyata sangat bermanfaat.
Jenni segera kehilangan modal awal sehingga harus menggadaikan modal berikutnya.
Jenni hendak membuka celananya, tetapi dicegah oleh Nova.
Nova :"Wah kaga boleh sendiri yang nentuin buka celana. Budi, mau suruh Jenni buka apa?"
Wow, thanks Nova! Aku teringat kalau mereka sudah lepas BH, tentunya dengan melepas kaos, dada Jenni akan terbuka.
Budi : "Tentu saja kaos dong. Kapan lagi bisa lihat payudara dari dekat!"
Jenni dengan malu-malu mulai melepas kaosnya dan dengan segera menutupi puting payudaranya dengan satu tangan.

Saya terkesima dengan pandangan indah di depan mata. Animasi strip poker di permainan komputer tidak seindah 
pemandangan di depan mata.

Nova : "Jen.. mana boleh ditutupin dadanya. Buka dong!"
Nova menggaet tangan penutup payudara dengan segera.
Jenni sedikit memberontak sambil memerah wajahnya. Jenni tertarik tangannya,
memperlihatkan payudara terbuka dan menggantung indah di depan wajahku. Glek.. saya menelan ludah.
Jenni : "Bud, tutup mulut dong.. Masa sampai menganga terbuka gitu melihat dada gue."
Jenni dan Nova tertawa. Ini membuat Jenni jadi relaks dan pasrah dadanya terpampang jelas.

Wah kalo mereka serius kayak gini, mendingan saya kalah saja. Mengingat kalau kalah terus, tititku akan dihisap selama 1 menit setiap kekalahan.
Hahahaha.. otakku kotor juga.
Maka dilanjutkanlah permainan. Dengan segera saya menjadikan diri telanjang. 
Celana dalam saya buka perlahan-lahan memperlihatkan titit yang sudah mengeras sejak tadi.

Saat itu, Nova, dengan payudara montoknya pun tinggal celana dalam saja.
Kedua gadis ini memperhatikan celana dalamku dengan seksama sambil menahan napas menunggu tititku seluruhnya terlihat.

Nova : "Wah sudah keras yah, Bud! Bagus lho bentuknya!"
Budi : "Gimana tidak keras... ngelihat dua pasang payudara yang bagus-bagus!"

Rupa-rupanya Nova sudah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan tititku langsung dipegangnya.
Dengan gemas Nova mulai mengocok tititku sambil sesekali dijilatnya. Tentu saja saya tidak tinggal diam.
Tanganku mulai meremas-remas payudara Nova yang cukup besar. 
Tidak cukup dengan remasan, akhirnya aku meraup payudara kiri dan mulai menghisapnya.
"Ahh.. Enak banget, Bud! Terus hisap.."
Sambil menghisap payudara Nova, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya. Karena saya tidak mau melepaskan hisapan, tentu saja melepaskan celana dalam jadi lebih sulit. Nova membantu dengan melepaskan celana dalamnya sendiri.

Tititku yang menjadi lepas dari pegangan Nova, langsung disambut Jenni dengan kulumannya. 
Mimpi apa semalam. Dua gadis sudah mengulum tititku.
Kami pun pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang dengan titit menjulang langit.
Nova melanjutkan memberikan payudaranya untuk saya hisap dan Jenni kembali mengulum tititku.
Tangan saya mulai bergerilya ke vagina Nova. Basah. Licin.
Saya pun mulai menggesekkan jari ke clitorisnya. Licin sekali.
Nova pun mendesah dengan kenikmatan yang dialaminya di bawah.

Jenni yang melihat Nova mengalami kenikmatan, mengubah posisi pantatnya ke sebelah mukaku.
Badan jenjangnya memang membuat posisi hampir 69 tersebut sangat mudah terjadi.
Tanganku pun menggosok vagina Jenni yang juga sudah sangat basah. Tangan kiri di vagina Jenni, tangan kanan di vagina Nova.
Kukocok keduanya dengan kelembutan yang lama-lama bertambah cepat.
Jenni dan Nova blingsatan dibuatnya. Jenni berguncang hebat sampai melepaskan hisapan di tititku dan mengeluarkan lenguhan
panjang yang sangat seksi. Nova menyusul dengan teriakan yang tidak kalah seksinya.
Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan lemasnya.

Aku yang sudah tegangan tinggi tidak mau tinggal diam. Aku menghampiri Nova dan membuka lebar-lebar selangkangannya.
Terlihat vagina bersih yang sangat indah. Bulu-bulu halusnya sangat seksi. 
Aku mulai menggesekkan kepala tititku ke vagina Nova. Ah..... licin dan enak.
Belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini.
Nova yang mulai merasakan kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti irama gesekan.
Nova semakin meracau..."Oohhh... aahhh... ohh..my... God.....Enak banget Bud"
"Terus Bud... Enak... ahhh...aahhHHH....AAAHHHHHH...Gila.. enak banget Titit lu Bud!! Gue dah sampe nih"
"Baru digesek aja dah enak gini yah, Bud... gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Bud.."
"Serius lu, Nov? Lu mau gue perawanin? Gue sih dah nafsu banget nih."
"Iya, Bud... Gue pengen ngerasain titit lu di dalam gue... di luar aja dah enak, apalagi di dalam."

Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berusaha merangsek ke dalam vagina Nova.
"Oww.. pelan-pelan Bud.. Sakit tahu!!"
"Ok, Nov.. gue pelan-pelan nih"
Pelan-pelan kepala titit gue mulai terbenam di vagina Nova. 
Terasa mentok. Aku yang tidak pengalaman berpikir kok tidak dalam yah?

"Nov, udah masuk belom sih?"
Nova yang mulai meringis menahan sakit, "Kayaknya sih belom deh... tapi terusin aja."
"Lu yakin, Nov? Kayaknya lu kesakitan gitu."
"Terus aja, Bud. Gue pokoknya mau titit lu di dalam gue."
"Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih.."

Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan Nova, akhirnya tititku masuk juga sepenuhnya.
"Wah.. Nova... kayaknya titit gue dah masuk semua nih"
"Iya.. Bud..." sambil menahan sakit "diam dulu, Bud.. jangan digerakin dulu..gue masih rada sakit.."
Ahh.. nikmatnya vagina perawan.. tititku berasa banget diremas-remas oleh vagina sempit Nova.
Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan-pelan pantatku.
Keluar masuk secara perlahan.
Nova pun mulai bernafas secara teratur dan mulai menikmati kocokan lembut di vaginanya.
"Pelan-pelan yah Bud... masih sakit tapi dah mulai enak nih... vagina gue berasa penuh banget diisi titit lu"

Jenni yang dari tadi menonton menunjukkan ekspresi tidak percaya.
"Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?"
Jenni pun mendekati TKP dan memperhatikan dengan seksama.
"Gila.. gila.. titit lu beneran masuk ke vaginanya Nova, Bud!"
"Iya Jen.. Enak banget vagina Nova.. gue bisa ketagihan ngentot nih."

Tiba-tiba ada keinginan yang luar biasa untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku. 
Nova pun semakin mendesah menggila. "Ahhh...Ohhh...Ahhh...Ohhh...Bud.. gue mau sampe lagi nih"
"Barengan Nov.. gue juga mau sampe.."
Di kepalaku tidak teringat lagi pelajaran Biologi, kalau sperma ketemu sel telur akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi bayi.
"Ayo.. Bud... kita bbaaareeennggg...." 
Croootttt...croottt.. croottt...Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim Nova.
Ahh... ini perasaan yang luar biasa... kenikmatan berhubungan badan dengan seorang gadis muda yang cantik. 
Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah Nova.

Jenni yang melihat pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati tititku lagi dan menghisapnya dengan lembut.
Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi teratur seraya menikmati hisapan-hisapan Jenni.
Dikocoknya perlahan tapi pasti membuat tititku menjadi tegang kembali.
"Bud, jangan dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke vagina."
"Iya, Jen."
Jenni pun mengambil posisi WOT dan mulai menggesek-gesek vaginanya di atas tititku. 
"Enak banget, Jen"

Goyangan lembut Jenni membuat payudaranya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang sangat indah.
Jenni merupakan salah satu wanita impianku. Tinggi, berdada montok, atletis, senang bercanda, dan baik hati.
Sekarang dia sedang menggesekkan kelaminnya dengan kelaminku. Ah.. kepengen masukin d.

Segera kubalikkan posisi sehingga aku sekarang di atas.
Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat vagina yang sangat indah. Bahkan lebih indah daripada punya Nova.
Mulus, hampir tanpa bulu. Warnanya pink dan telah basah mengkilap.
Tititku langsung berkedut-kedut melihatnya.
Kuarahkan tititku ke vaginanya.
"Bud, jangan dimasukkin yah!"
"Kenapa Jen? Sudah tidak tahan nih"
"Jangan Bud... jangan sekarang." suaranya lembut meluluhkan hati.

Entah kenapa aku berhenti memaksakan kepala tititku. Akhirnya aku hanya menggesek-gesekkan kepala tititku di muka vagina Jenni.
"Ah... iya Bud.. Begitu saja... gesek saja terus... Ahh... Ahhh"
Jenni mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya.
Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan titit. Semakin cepat gesekan, semakin keras desahan Jenni.
"OOhhhh... AHhhhh..enak Bud... Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi... Tee..teeeruussss.... AHHHHHH."
Jenni mendapatkan orgasmenya dan cukup banyak cairan O-nya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali.
Aku melihat Jenni mengalami orgasme yang sangat seksi sampai aku terdiam terkesima.
Jenni cantik sekali...Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Jenni.

Nova yang telah cukup beristirahat dan melihat Jenni telah lemas mengambil alih situasi.
Dipegangnya tititku dan dikocoknya perlahan.
Tititku yang masih belum puas dengan Jenni membuat otakku segera beralih ke Nova dan menyuruhku untuk melampiaskannya ke Nova.
Lagi pula tititku bisa coblos ke dalam Nova.
Dengan segera kubalikkan Nova dan kucoba Doggy style di sebelah Jenni yang masih terbaring lemas.

Ternyata Doggy style memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat..
Walaupun Nova yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari Jenni. Jenni membuka matanya dan menatapku dengan penuh kemesraan.
Senyumnya yang manis membuat hatiku bingung. 
Di sini aku sedang jatuh cinta dengan Jenni, tetapi tititku sedang menikmati pelayanan Nova, dan Jenni tersenyum kepadaku.
Ah bingung.....
Aku pun tersenyum balik ke Jenni sambil semakin keras menyodok Nova.

Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari belakang membuat Nova tidak dapat menahan diri lagi dan dia mendapatkan orgasme lagi.
Aku memperlambat sodokanku agar Nova bisa menikmati orgasmenya.
Jenni bangun dan memberikan payudaranya ke mukaku.
"Hisap Bud! Biar lu tambah seru!"
Ah.. nikmatnya tetek Jenni.. Kenyal tetapi kencang.
Tentu saja akibat tetek Jenni yang nikmat, goyanganku ke Nova semakin bertambah cepat.
"Gila lu Bud, enak banget sih dientot dari belakang sama lu... gue.. mauuuuu... Ahhhhh..." Nova pun orgasme lagi.
Aku pun tidak tahan nikmatnya menghisap tetek Jenni sambil doggy ke Nova dan akhirnya.. croott...croott... dua kali aku semburkan spermaku.
"Bud enak banget disemprot elu... Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. tapi ini rasanya di dalam.'

Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan titit ke dalam vagina Nova sambil terus menyemprotkan sisa-sisa sperma 
dan mulutku terus mengulum, menghisap dan menggigit-gigit payudara Jenni.
"Enak yah Bud, isap tetek gue dan ngentot-in Nova"
"Iya Jen! Cuma impian bisa threesome kayak gini tapi gue bisa ngerasain kejadian benernya."
"Udah dong Bud, cabut titit lu. Pegel nih nungging melulu" timpal Nova.

Kucabut tititku tetapi pandanganku terus menatap mata Jenni. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta.
Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaan bugil. Jenni di kananku, Nova di kiriku.

******

Tok tok tok.. Pintu kamar hotel diketuk.
Nova yang telah bangun lebih dulu membuka pintu dan Rika terlihat telah sampai dihantar oleh orangtuanya.
"Eh.. Rika" Nova panik "Bokap Nyokap lu mana?"
"Tenang Nova, mereka cuma menghantarku kok.. tadi langsung jalan lagi ke kota C."
"Wah... lega.. gue pikir mereka mau masuk ke dalam."
"Memangnya kenapa Nov? Eh... lu kok kaga pake BH?"
"Itu dia Rik.. takut ketahuan.. Gue kemaren berhasil nih"
"Berhasil apaan sih, lu?"
"Gue kasih perawan gue ke Budi!!"
"Haahh?? Yang bener lu? Jenni juga? Kita semua kan memang kepengen banget dientot Budi!!"
"Jenni belum.. masih perawan dia.. kayaknya takut.. tapi udah main juga sama si Budi, cuma belum dimasukin aja."
"Gue jadi horny nih, Nov. Budi di mana? Mau gak yah dia?"
"Masih tidur tuh.. lu bangunin aja.. laki-laki kalo dikasih perawan mana ada yang nolak."
"Hahahaha...bener juga lu!"

"Tuh lihat, Rika. Ada yang menonjol di selimut. Dia masih telanjang lho. Kita kemaren tidur begitu gayanya."
"Jenni mana, Nov? Kok kaga ada?"
"Lagi di kamar mandi. Tuh lu urus si Budi aja. Pagi-pagi dah tegak gitu. Lu hisap aja dulu tititnya."

Rika pun menghampiri ranjang dan segera menarik selimut sehingga tititku terbuka dengan leluasa.
Aku yang masih tidur tidak sadar apa yang sedang terjadi hanya mengetahui kalau tititku mengalami kenikmatan.
Perlahan-lahan kubuka mataku berpikir Nova atau Jenni sedang mengulum si junior.
"Hah? Rika? Ngapain lu?" tanyaku tanpa berusaha melepaskan diri. Lagi enak kok masa melarikan diri. Betul gak?
"mmlammggii hissmmmaaapp mttiimmtiitttmm mmlu" Jawab Rika dengan tidak melepaskan muatan di mulutnya.
"Hahahaha" Nova tertawa geli. "Lanjutin aja Rik, si Budi kaga nolak tuh.. cuma ngeliatin lu sambil merem melek gitu."

Jenni yang mendengar tertawanya Nova, segera melongok keluar dan cukup kaget melihat Rika sedang mengulum tongkat kenikmatanku.
"Eh.. Rika... baru sampe langsung sarapan aja nih" tukas Jenni dengan nada yang menunjukkan kekagetan.
Jenni keluar dari kamar mandi sambil masih mengeringkan rambutnya.
Body Jenni memang luar biasa. Aku tidak bisa melepaskan pandangan dari tubuh langsing dengan payudara yang sempurna itu.
"Budi.. jangan ngeliatin gue aja dong.. Rika dah nafsu tuh... puasin gih... kayak lu puasin kita berdua kemarin. Iya gak Nov?"
"Iya Jen.. Ayo Bud.. Puasin Rika.. Perkosa dia.. hahahaha.."
"Kaga usah diperkosa.. orang gue mau secara sukarela kok" timpal Rika.

Mendengar jawaban Rika, aku segera beraksi. 
Kucium bibirnya dan kami melewatkan beberapa menit melampiaskannya sambil bertukar air liur.
Rika badannya kecil sehingga dengan mudah kuangkat dari tepi ranjang dan meletakkannya di ranjang.
Kudekati Rika dan menciumnya lagi. Kali ini tanganku tidak tinggal diam. Payudara Rika aku pijat dan remas-remas halus.
Kaos ketatnya segera kubuka memperlihatkan tetek mungil yang kencang. Pentilnya telah keras menjulang ke atas.
Pentil yang bagus dan segera kulumat.
"Ohh.. enak banget Bud.. terus Bud....aahhh.. ahhh.." Rika meracau kenikmatan.
Hisapan dan kulumanku pun bertambah keras. Tititku sudah sangat kencang sekali.
Dengan sedikit agak kasar kulepaskan semua pakaian yang masih melekat di Rika.
Wow.. ternyata Rika mempunyai bulu jembut yang sangat lebat.
Lebat tapi terlihat sangat rapi dan terawat.

Kudekati vaginanya dan tercium wangi vagina yang merangsang.
Tapi Jenni punya lebih wangi.
Ah.. Jenni lagi.. ini ada gadis yang sukarela memberikan perawannya, kok masih mikirin perempuan lain.
Kulirik Jenni dan kulihat dia tersenyum penuh pengertian.
Kujilat vagina Rika sambil terus melihat Jenni. Jenni pun tersenyum terus dan memberikan anggukkannya seakan-akan mengerti
kalau aku sedang bertanya bolehkan aku menjilat memek perempuan lain.
"
Ohh...oohhh... enak banget Bud.. baru dijilat aja gue dah kayak gini.."
"Suruh Budi ngentotin elu, Rik... Pelan-pelan yah Bud.. Kemaren gue cukup sakit lho" Nova menghangatkan suasana.
"Iya Bud.. masukin dong buruan."
"Yakin lu, Rik?" Aku bertanya kepada Rika tetapi tatapanku kembali ke Jenni. Jenni pun mengangguk kembali.
Aku pun segera membuka lebar selangkangan Rika. Vagina Rika terlihat sangat imut, karena memang Rika orangnya cukup kecil.
Tinggi badannya hanya di bawah bahuku sedikit. 

Perlahan-lahan aku dorong tititku ke dalam vagina Rika. Rika yang sudah sangat basah hanya bisa mendesah.
Kepala tititku sudah masuk sepenuhnya tetapi seperti ketemu tembok.
"Siap Rika? Ini dah di depan selaput dara nih. Tinggal gue sodok masuk"
Entah kenapa sekali lagi aku melirik ke Jenni dan Jenni pun tersenyum kembali. Senyum yang sangat manis.
"Iya Bud.. sodok aja.. perkosa gue.. bikin gue hamil.. gue mau anak dari lu." Rika sudah lupa daratan.
Kupegang pinggul Rika dengan erat dan kudorong dengan penuh kekuatan. Blesss.. masuk sudah.
Rika menitikkan air mata menahan sakit.
"Lanjut Rik?"
"Iya Bud. Dah mulai terbiasa nih. Rasanya penuh banget vagina gue"

Proses menyetubuhi Rika pun segera berlangsung. Keluar.. masuk...keluar...masuk..pelan-pelan tetapi pasti vagina Rika semakin basah.
"Gila....Enak..banget....Tahu gini... dari kemaren... gue...ikutan...nginep...."Rika semakin larut dalam kenikmatan.
"Ohh...ooohh...enak... aahh.. terus.. Bud.. yang cepat.. Bud!"
Kuturuti kemauannya. Semakin cepat aku menggoyang Rika, payudaranya pun semakin liar tergoncang-goncang.
"Bareng yah Rika.. gue juga dah mau nyemprot.."
"Ayo Bud.. bikin gue hamil.. semprot yang banyak...AAARRRHHHH"
Kami berdua pun orgasme luar biasa. Vagina Rika memeras semua sperma yang ada di tititku. 
Kucabut tititku dan terlihat tetesan darah perawan merembesi sprei. 
Noda darah perawan Rika dan Nova terlihat bersebelahan. Wah aku harus membeli sprei ini dari hotel. Kenang-kenangan pikirku. 

Jenni menghampiriku dan menciumku di bibir dengan ciuman yang sangat lembut.
Tiba-tiba ada perasaan bersalah di hatiku. Sepertinya Jenni tahu karena dia bilang, 
"Tidak apa-apa Bud. Kita semua memang ingin menikmati titit lu."
dan kemudian dia menciumku lagi. Ciuman yang penuh mesra.

Nova mengganggu ciuman kami dengan mengambil tititku dan menghisapnya. Jenni mengganguk kembali dan merebahkan tubuhku.
Nova terus menikmati permainannya di bawah. Jenni menduduki kepalaku dan memberikan vaginanya untuk kuhisap. Ah.. nikmatnya memek Jenni.
Kujilat dan kujilat terus sambil kami terus bertatapan mata. Aku benar-benar jatuh cinta.

Waktu daftar kuliah. Pagi itu aku digilir tiga perempuan cantik. Jenni tetap hanya meminta digesek-gesek saja. Nova dan Rika berhasil membuatku menyemprotkan 
sperma di dalam mereka sebanyak dua kali. Kami baru selesai ketika kami sudah kelelahan dan kelaparan. Sudah waktunya makan siang. 

******
Epilog:
Kami berempat berhasil masuk universitas di kota B dan sepakat untuk mengontrak rumah untuk tinggal bersama.
Orang tua kami tidak ada yang curiga. Mereka pun setuju mengontrak rumah lebih enak daripada kos-kosan.
Bisa masak dan cuci baju sendiri. Tidak takut ada barang yang hilang.
Empat tahun kuliah, sehari pasti minimal sekali aku menyetubuhi salah satu dari tiga wanita cantik tersebut.
Dengan Jenni, selalu hanya gesek-gesek. Dengan Rika dan Nova, tentunya celup-celup dong.
Tidak ada yang hamil karena kami menghitung kalendar dengan sangat disiplin.

Sesudah lulus pun kami masih sering berkumpul untuk "bermain".

Nova bertemu dengan suaminya di tempat kerja.
Rika bertemu dengan suaminya di kuliah S2.

Jenni akhirnya menjadi isteriku. Perawannya baru diberikan pas malam pernikahan.
Kami berdua punya dua orang anak. 

Jenni sering mengundang Nova dan Rika untuk bermalam di rumah kami.
Saking seringnya, aku berhasil menghamili Nova dan Rika.
Anak kedua Nova dan anak ketiga Rika mirip sekali denganku. 
Untung suami mereka tidak pernah ada yang curiga. Alasannya karena sering bergaul denganku, jadi mirip deh anaknya.